Sabtu, 22 September 2012

Ungkapan

UNGKAPAN

Ungkapan
Ungkapan dengan Bagian Tubuh
a. hati kecil = maksud yang sebenarnya
kecil hati = agak marah; penakut
besar hati = a) sombong; b) bangga
hati terbuka = senang hati
berat hati = kurang suka melakukan
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong
setengah hati = segan-segan
berkeras hati = a) menurut kemauannya sendiri; b) tidak mau mundur
jatuh hati = menjadi cinta
mendua hati = bimbang
sampai hati = tega
berhati jantung = berperasaan halis
berhati batu = tidak menaruh belas kasihan
berhati tungau = penakut
mengandung hati = a) menaruh dendam; b) merasa cinta
b. darah daging = anak kandung; keluarga
mendarah daging = sudah menjadi kebiasaan
darah panas = pemarah
darah putih = keturunan bangsawan
mengisap darah = terlalu banyak mengambil dari orang lain
mandi darah = berperang hebat sekali sehingga banyak yang luka atau mati
naik darah = marah
tumpah darah = tanah air
c. kepala angin = bodoh
kepala batu = tidak mau menurut perintah orang lain
berat kepala = tidak mudah mengerti
kepala dingin = tenang dan sabar
ringan kepala = mudah belajar
kepala udang = bodoh sekali
tergadai kepala = malu sekali
orang berkepala dua = memihak ke sana ke sini
d. muka masam = rupa muka yang menyatakan perasaan kecewa
tebal muka = tak mempunyai rasa malu
kehilangan muka = mendapat malu
mencari muka = berbuat sesuatu agar dipuji orang
tarik muka dua belas = sangat kecewa
tatap muka (bersemuka) = berhadapan muka
e. melihat dengan mata kepala = secara langsung
memasang mata = melihat baik-baik
membuang mata = melihat-lihat
terbuka matanya = mulai tahu/mengerti
mata telinga = kaki tangan
mata hati = perasaan dalam hati
f. mulut manis = lemah lembut dan sangat menarik hati tutur katanya
berat mulut = tak suka berbicara
besar mulut = suka membual/menyombong
buah mulut = sebut-sebutan; yang selalu dipercakapkan orang
gatal mulut = selalu hendak berkata-kata apa saja
panjang mulut = suka menyampaikan perkataan orang kepada orang lain dan ditambah-tambah
ringan mulut = suka berbicara/bertanya
tutup mulut = diam
cepat mulut = lancang
perang mulut = berbantah
keras mulut = tidak mudah menurut (tentang kuda)
g. berat bibir = tidak peramah; pendiam
tipis bibir = pandai benar berkata-kata; cerewet
menghapus bibir = kecewa; tak berhasil
buah bibir = yang selalu menjadi pembicaraan orang
panjang bibir = suka menyampaikan perkataan orang (mengadu)
h. lidah api = ujung nyala api
keras lidah = tak pandai melafalkan kata-kata asing
lidah bercabang = perkataannya selalu berubah-ubah
pahit lidah = apa yang dikatakan selalu terbukti manjur
panjang lidah = suka mengadu
patah lidah = a) tidak betul mengucapkan kata-kata; pelat
b) tidak pandai berkata-kata
c) terdiam (tak dapat menjawab/berkata-kata lagi)
ringan lidah = lancar dan fasih tutur katanya
cepat lidah = lancang mulut; suka mengeluarkan kata-kata yang kurang baik
mengerat lidah = memenggal/menyela kata orang
tergelincir lidah = salah mengatakan
tergigit lidah = a) tidak mempunyai rasa malu
b) tak berani berkata terus terang karena sudah berhutang budi
terkalang lidah = tak berani membantah/menjawab
berlidah dua = tidak teguh pendirian; mudah berpihak pada orang lain
i. tebal telinga = tak mau mendengarkan kata orang
tipis telinga = lekas marah kalau mendengar kata yang kurang baik
memberi telinga = suka mendengarkannya
terangin-angin ke telinga = kedengaran tentang desas-desus
memasang telinga = mendengar-dengarkan kabar
j. alas perut = sarapan
duduk perut = mengandung
membawa perut= datang ke rumah orang untuk makan
buruk perut = mudah kena penyakit
buta perut = asal makan saja; tak peduli rasa makanan
k. tangan besi = tindakan/kekuasaan keras
tangan kanan = pembantu yang utama
tangan dingin = segala yang ditanam, diobati, dan sebagainya selalu berhasil
tangan baik = selalu menang dalam berjudi
tangan turun = selalu kalah dalam berjudi
berat tangan = malas bekerja
buah tangan = barang yang dibawa dari bepergian
hampa tangan = tidak membawa/mendapat apa-apa
makan tangan = kena tinju; beruntung
ringan tangan = suka bekerja
turun tangan = turut campur tangan
berpangku tangan = tidak bekerja apa-apa
l. kaki lima = lantai di muka pintu/di tepi jalan
kaki seribu = berlari ketakutan
kaki telanjang = tidak bersepatu
kaki tangan = pembantu; orang kepercayaan
cepat kaki, ringan tangan = suka membantu
m. bertukar bulu = bertukar pendapat
tidak memandang bulu = tidak memilih-milih kedudukan seseorang
memperlihatkan bulunya = memperlihatkan keadaan yang sebenarnya
berbulu mata melihat = merasa benci sekali
berbulu hatinya = suka mendengki

Ungkapan dengan Kata Indera
dingin hati = tidak bergembira/tidak bersemangat
perang dingin = perang tanpa senjata, hanya saling menggertak
tidak lekang oleh panas = tidak berubah sedikitpun
uang panas = uang pinjaman dengan bunga yang banyak; uang yang tidak halal
panas rezeki = sukar mencari rezeki
tertangkap basah = tertangkap ketika sedang melakukan kejahatan
sepala-pala mandi biarlah basah = melakukan sesuatu janganlah setengah-setengah
kering kerontang = kering sekali
kurus kering = kurus sekali
kabar yang hangat = kabar yang baru terjadi dan sedang menarik perhatian umum (aktual)
sambutan yang hangat = meriah
pengalaman pahit = pengalaman yang tidak menyenangkan
sepahit semanis = bersama-sama dalam suka dan duka
mendapat kopi pahit = mendapat teguran keras/marah
muka manis = menarik hati
kritik yang pedas = keras dan kejam
merasakan asin garam = senang dan susah dalam hidup
tahu asam garamnya = tahu seluk beluknya
panjang akal = tidak picik; pandai mencari akal
menarik napas panjang = mengeluh
pendek permintaan = singkat umurnya
besar kepala = sombong
besar perut = rakus; lahap
besar cakap = suka membual
pakaian kebesaran = kehormatan
orang kecil = rakyat kebanyakan
tinggi rezeki = sukar mencari rezeki
rendah hati = tidak angkuh
rendah budi = hina
luas pengalaman = banyak pengalaman
sempit hati = lekas marah

Ungkapan dengan Warna
merah muka = kemalu-maluan
merah telinga = marah sekali
lampu merah = tanda sesuatu yang membahayakan
jago merah = api kebakaran
buku putih = buku yang berisi keterangan pemerintah mengenai suatu peristiwa politik
berputih tulang = mati
berdarah putih = keturunan bangsawan
hitam di atas putih = dengan tertulis; tidak secara lisan
belum tentu hitam putihnya = ketentuannya
masih hijau = belum berpengalaman
naik kuda hijau = mabuk
lapangan hijau = gelanggang olah raga
lampu hijau = sesuatu yang akan membuat menjadi lancar/lebih baik karena sudah disetujui/diizinkan
kartu kuning = suatu peringatan dalam sepak bola
mengelabui mata = menipu

Ungkapan dengan Nama Benda-benda Alam
jadi bumi langit = orang yang selau diharapkan pertolongannya
dibumihanguskan = dimunaskan/dihancurkan sama sekali
tanah tumpah darah = tanah tempat lahir
gerakan di bawah tanah = gerakan rahasia
makan tanah = miskin sekali
kejatuhan bulan = beruntung besar
menjadi bulan-bulanan = sasaran/tujuan
menentang matahari = melawan orang yang berkuasa
terang bintangnya = beruntung
berbintang naik = mulai mujur
bintang lapangan = pemain yang terbaik
salah air = salah didikan
telah jadi air = habis modalnya/uangnya
pandai berminyak air = pandai bermuka-muka
bersuluh minta api = bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui
semangat berapi-api = berkobar-kobar, bersemangat skali
kabar angin = desas-desus
perasa angin = mudah tersinggung
menangkap angin = sia-sia belaka
hujan jatuh ke pasir = kebaikan yang tidak berbalas
seri gunung = tampak elok jika dilihat dari jauh
rendah gunung tinggi harapan = harapan yang sangat besar
tak lari gunung dikejar = tidak usah tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu yang sudah tentu

Ungkapan dengan Nama Binatang
kambing hitam = orang yang dipersalahkan
kelas kambing = kelas paling murah
kuda hitam = pemenang yang tak diduga-duga
mengadu domba = mempertentangkan kita dengan kita sendiri
berkulit badak = tidak tahu malu, tidak berperasaan
tenaga badak = kuat sekali
banteng ketaton = mengamuk dengan hebatnya
akal kancil = tipu muslihat yang sanat licik, sangat cerdik
buaya darat = penjahat; orang laki-laki yang gemar kepada perempuan
ular kepala dua = orang yang munafik, ikut ke sana kemari saja
membebek(membeo) = hanya meniru-niru perkataan/perbuatan orang lain
menantikan kucing bertanduk = menantikan sesuatu yang mustahil
membabi buta = melakukan sesuatu dengan menekat saja
buta ayam = mata kabur pada waktu malam
mati ayam = mati konyol
tidur-tidur ayam = sudah tidur tetapi belum lelap benar
kabar burung = kabar yang tidak boleh dipercaya karena belum pasti kebenarannya
otak udang = bodoh sekali

Ungkapan dengan Bagian Tumbuh-tumbuhan
pohon kejahatan = asal mula
batang air = sungai
sebatang kara = hidup seorang diri
bercabang hatinya = tidak hanya satu yang dipirkan
lidah bercabang = kata-katanya tidak dapat dipercaya
lari beranting = lari bersambung(estafet)
berurat berakar = sudah mendalam benar
naik daun = 1) selalu menang/beruntung dalam bermain kartu, judi, dan sebagainya
2) mendapat nasib baik
bunga api = petasan
bunga rampai = kumpulan karangan yang terpilih
bunga kampung = gadis yang tercantik di kampung itu 
buah pena = karangan
buah pembicaraan = hasil pembicaraan
biji mata = kekasih

Ungkapan dengan Kata Bilangan
bersatu padu = bersatu benar-benar
bersatu hati = seiya sekata
berbadan dua = hamil
tiada duanya = tidak ada bandingannya
telah dua kepalanya = mabuk
mendua hati = ragu-ragu
setengah hati = tidak dengan bersungguh-sungguh
bekerja setengah-setengah = tanggung
jalan tengah = keputusan yang diambil dari dua pendapat secara adil, tidak memihak salah satu pendapat itu
setengah tiang = pengibaran bendera tanda berduka cita
masuk tiga, keluar empat = membenjakan uang lebih besar dari penghasilannya
pertemuan empat mata = pertemuan hanya dua orang
kaki lima = lantai di muka pinti atau di tepi jalan
tujuh keliling = nama penyakit kepala yang sangat keras
diam seribu bahasa = diam sama sekali, tidak berkata sepatah pun

Sumber: (Dari Temen.... Gk Tau Die Nyari Dari Mane....)

Pantun Teka Teki & Jenaka

Pantun Jenaka:

Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi

Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak

Senangis letak di timbangan 
Pemulut kumbang pagi-pagi 
Menangis katak di kubangan 
Melihat belut terbang tinggi

Jalan-Jalan ke Kota Sumedang..
Ada Kambing Makan Rumput..
Anak-anak pada Senang ..
Melihat banci Bergoyang Dangdut..

Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol

Biduk buluh bermuat tulang 
Anak Siam pulang berbaris 
Duduk mengeluh panglima helang 
Melihat ayam bercengkang keris 

Pohon manggis di tepi rawa 
Tempat datuk tidur beradu 
Sedang menangis nenek tertawa 
Melihat datuk bermain gundu

Anak dara Datuk Tinggi
Buat gulai ikan tilan 
Datuk tua tak ada gigi 
Bila makan kunyah telan

Jikalau lengang dalam negeri 
Marilah kita pergi ke kota 
Hairan tercengang kucing berdiri 
Melihat tikus naik kereta

Ketika perang di negeri Jerman 
Ramai askarnya mati mengamuk
Rangup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk

Jual betik dengan kandil 
Kandil buatan orang Inggeris 
Melihat buaya menyandang bedil 
Lembu dan kerbau tegak berbaris

Berderak-derak sangkutan dacing 
Bagaikan putus diimpit lumpang 
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapang

Orang menganyam sambil duduk
Kalau sudah bawa ke balai
Melihat ayam memakai tanduk
Datang musang meminta damai

Hilir lorong mudik lorong
Bertongkat batang temberau 
Bukan saya berkata bohong
Katak memikul paha kerbau

Di kedai Yahya berjual surat 
Di kedai kami berjual sisir 
Sang buaya melompat ke darat 
Melihat kambing terjun ke air

Tanam pinang di atas kubur
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur 
Mengira ayam di dalam mimpi

Pokok pinang patanya condong
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung 
Ikan di laut berdiam diri

Pantun Teka Teki:

Parang tajam tidak berhulu
Buat menetak si pokok Ru
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar nasihat guru

Hari malam gelap-gelita
Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman berzaman

Ramai orang membeli jamu
Di bawah pokok cuaca redup
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari penyuluh hidup

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudia

Buah cempedak diluar pagar
Ambil galah tolong jolokkan
Saya budak baru belajar
Kalau salah tolong tunjukkan

Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian

Mari kita tanam halia
Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal tak sudah

Cuaca gelap semakin redup
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah kekal dihormati orang

Orang Daik memacu kuda
Kuda dipacu deras sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali

Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci

Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Pantun Teka – Teki

Kalau tuan pergi ke kedai
Belikan saya buah keranji
Kalau tuan bijak dan pandai
Apa binatang keris di kaki? (Ayam)

Kalau Tuan pakai lencana
Pakailah songkok di atas kepala
Kalau Tuan bijak laksana
Binatang apakah tiada kepala? (Ketam)

Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun? (Gigi)

Tuan Puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun? (Umur)

Ada sebiji roda pedati
Bentuknya bulat dari pada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Dilempar hidup dipegang mati? (Gasing)

Buah budi bedara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai? (Buah Melaka)

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk dihidung? (Kerbau)

Jika tuan membeli tikar
Tikar anyaman dari mengkuang 
Kalau Tuan bijak pintar
Ular apa membelit pinggang? (Tali Pinggang)

Orang bekerja diberikan upah
Hidangan disaji dalam talam
Gajah putih ditengah rumah
Layar terkembang di waktu malam? (Kelambu)

Gigi berduri tatah bersigai
Pembelah kayu ia berguna
Jika Tuan orang yang pandai
Benda apakah makannya dua cara? (Gergaji)

Burung Nuri Burung Dara
Terbang ke sisi taman kayangan
Cobalah terka wahai saudara
Semakin diisi makin ringan? (Jarum)
Tugal padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya?(Kilat)

Bunga Anggrek indah warnanya
Penyeri taman dan juga hutan
Ramai orang datang bertanya
Bintang apa hidup di lautan? (Belimbing)

Anak-anak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu 
Ekornya tajam apakah itu ? (Ikan Pari)

Terentak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah? (Belon)

Tinggi duduk di atas sekali
Bukan bulan bukan matahari
Bila malam ia berseri
Bila siang ia berganti ? (bintang)

Mulut manis hati nak baik
Itulah amalan turun temurun
Benda apa yang akan naik
Apabila saja hujan turun? (payung)

Sumber: (Dari Temen.... Ane Gk Tau Die Tau Dari Mane....)